Pengusaha Pakistan Bakal Investasi Pabrik Sabun Rp 262 M di Jababeka

Blog 1

Jakarta - Duta Besar RI untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri menerima kunjungan pengusaha asal Pakistan, Shahid dan Ahmed Sultan, yang berencana menanamkan investasinya dengan total nilai US$ 20 juta atau Rp 262 miliar (kurs Rp 13.100/US$) untuk pembangunan pabrik sabun di wilayah industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Hasil produksi akan diekspor ke wilayah Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

"Ketersediaan pasokan minyak kelapa sawit sebagai bahan mentah produksi sabun, dan didukung dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, menjadi faktor utama yang mendasari keputusan investasi," kata Shahid dalam pertemuannya dengan Dubes RI seperti terangkum dalam keterangan tertulis, Selasa (20/9/2016).

Dubes RI Islamabad menyambut baik investasi tersebut, yang kini dalam tahap finalisasi pembelian lahan pabrik, senilai US$ 5 juta atau Rp 65,5 miliar dan berbagai perlengkapan usaha lainnya. Iwan mengatakan bahwa, investasi tersebut diharapkan membawa efek positif bagi perekonomian nasional dan hubungan ekonomi Indonesia-Pakistan.

Shahid dan Ahmed Sultan merupakan pengusaha eksportir jeruk kinow yang sejak tahun 1997 telah melakukan ekspor jeruk Kinow ke Indonesia. Melihat kapasitas dan potensi usaha Shahid, KBRI Islamabad senantiasa menjalin hubungan baik dan mempromosikan peluang usaha di Indonesia. Proses investasi di Jababeka sendiri telah dimulai sejak dua tahun lalu.

Ahmed mengungkapkan bahwa apabila pabrik sabun telah beroperasi dengan baik, maka pihaknya akan merambah ke industri pertanian Jeruk dalam jangka waktu 2 – 3 tahun ke depan.

"Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan lahan pertanian jeruk. Zahid Kinow Factory akan menjajaki kerja sama dengan pengusaha lokal untuk membuka perkebunan jeruk di Malang, Jawa Timur dan membawa serta teknologi pengolahan jeruk dari Pakistan," ungkap Ahmed.

Di Indonesia, saat ini setidaknya terdapat tiga pengusaha besar asal Pakistan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, jasa perdagangan, dan produksi sabun. Ketiga pengusaha tersebut secara tidak langsung turut mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi dan mitra dagang dengan Pakistan.